Minggu, 11 September 2011

MATA KULIAH PERILAKU KEORGANISASIAN

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Pengertian organisasi adalah :
suatu sistim yang terdiri dari pola aktifitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi mempunyai 4 unsur :
-      Sistem
-      Pola aktifitas
-      Sekelompok orang
-      Tujuan

Pengertian perilaku keorganisasian
Ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi secara sistimatik tentang perilaku, struktur dan proses didalam organisasi.
Tingkatan analisis dalam perilaku keorganisasian
1. Tingkat individu
Kejadian2x yang terjadi dalam organisasi dianalisis dalam hubungannya dalam perilaku seseorang.
2. Tingkat kelompok
Perilaku kelompok dipengaruhi aturan2x kelompok dan nilai yang dianut oleh kelompok itu

individu


kelompok
organisasi
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan












3. Tingkat organisasi
Organisasi lebig sekedar penjumlahan individu2x maupun kelompok tetapi kejadian2x yang terjadi dalam struktur organisasi yaitu struktur dan posisi seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap interaksi sosial dalam organisasi.
Karakteristik – karakteristik perilaku keorganisasi
Perilaku keorganisasian dipusatkan pada 3 karakteristik :
1.   Perilaku, fokusnya adalah perilaku individu dalam organisasi
2.   Struktur, berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi.
3.   Proses,  berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi meliputi komunikasi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan.
Selasa, 28 september 2010
 


Sumbangan beberapa bidang ilmu terhadap perilaku keorganisasian
1.  Ilmu psikologi    :    memberi sumbangan terhadap perilaku keorganisasian terutama dalam hal pemahaman tentang perilaku individu dalam masyarakat.
2.  Ilmu sosiologi    :    membahas tentang sistem sosial dan interaksi manusia dalam suatu sistem sosial.
3.  Ilmu antropologi     :        mempelajari tentang interaksi antara manusia dan lingkungannya.
4.  Politik, Sejarah dan ekonomi
Sumbangan ilmu politik terutama dalam proses mempengaruhi, pengalokasian wewenang dan pengelolaan konflik.
Ilmu sejarah terutama ttg sejarah pemimpin2x besar masa lalu atas keberhasilan dan kegagalannya.
Ilmu ekonomi memberi pilihan mengambil keputusan ketika dihadapkan akan sesuatu pilihan.
Tujuan mempelajari perilaku keorganisasian
1.   Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi
2.   Meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi
3.   Mengendalikan perilaku
Senin, 18 Oktober 2010
 


KEPRIBADIAN
·               Pengertian dan Teori Kepribadian
Ada beberapa teori tentang beberapa kepribadian meskipun suatu teori tentang kepribadian tidak ada yang dianggap paling baik dan benar, karena untuk kondisi tertentu suatu teori mungkin lebih baik dalam menjelaskan perilaku atau meramalkan respon seseorang tetapi dalam kondisi lain mungkin ada teori lain yang lebih baik dalam menjelaskan respon seseorang.

·               Teori Psikoanalistis (Psychoanalytic Theory)
Dikemukakan oleh Sigmund Preud, bahwa kepribadian itu mempunyai 3 komponen atau sistem yang berbeda yaitu :
1.   Komponen Kepribadian Id
-      Komponen kepribadian yang paling dasar dan yang paling dahulu berkembang semasa kanak-kanak.
-      Merupakan bagian dari kepribadian yang mengandung kata hati untuk menghasilkan kepuasan dan mengejar kesenangan.
-      Dapat diibaratkan sebagai kawah yang mendidih yang penuh dengan keinginan-keinginan yang segera ingin dipuaskan tanpa mempertimbangkan apakah keinginan tersebut apabila dilaksanakan melanggar norma atau tidak.


2.   Komponen Kepribadian Ego
-      Merupakan bagian dari sistem kepribadian yang bertindak sebagai penengah dalam hal terjadi pertentangan antara id dengan superego.
-      Ego berupaya untuk memuaskan id tetapi tidak melanggar norma-norma masyarakat.
3.   Komponen Kepribadian Super ego
-    Merupakan bagian dari sistem kepribadian yang diserap selama manusia itu tumbuh dan merupakan gudang nilai-nilai dari diri seseorang.

·               Teori Pemenuhan (Fulfillment Theory)
-           Dikemukakan oleh Carl Rogers (tahun 1902-1987) dan Abraham Maslow (1908-1970)
-           Didasarkan pada suatu premis bahwa manusia hanya memiliki satu dasar kekuatan yang secara terus menerus mendorongnya ke arah pemenuhan aktualisasi diri.
-           Sifat yang sebenarnya dari kepribadian manusai adalah berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuannya sejalan dengan tuntutan dari masyarakat.

·        Teori Konsistensi
-      Kognitif berkaitan dengan pikiran, pengharapan, sikap, pendapat dan persepsi.
-      Teori ini menganggap bahwa tidak ada sifat bawaan lahir dari manusia.
-      Teori ini disebut dgn teori konsistensi dikarenakan orang selalu mencoba mempersepsikan dunia atau lingkungan di sekitarnya, dan mengembangkan sikap, perilaku yang sesuai dengan tuntutan dari lingkungannya.
-      Salah satu teori konsistensi yg paling populer disebut dengan teori disonansi kognitif, menurutnya kita memiliki suatu keinginan untuk mempertahankan konsistensi sikap kita, pengalaman dan perilaku kita.
-      Kalau terjadi ketidaksesuaian, kita terdorong untuk memperbaikinya.
Selasa, 19 Oktober 2010
 


ATRIBUT-ATRIBUT KEPRIBADIAN
1.    Daerah Pengendalian (Locus of Control)
-        Berkaitan dengan sejauh mana seseorang merasa yakin bahwa tindakannya akan mempengaruhi imbalan yang akan diterimanya.
-        Dibedakan menjadi 2 :
*   pengendalian internal
Adalah kepribadian dimana seseorang percaya bahwa ia mengendalikan apa yang terjadi padanya.
*   pengendalian eksternal
Adalah kepribadian dimana keyakinan seseorang bahwa apa yang terjadi padanya dikendalikan oleh kekuatan dari luar seperti keberuntungan dan nasib.
-        Daerah pengendalian ini sebagian besar ditentukan oleh pengalaman masa lalu.

2.    Paham Otoritarian
-      Paham ini beranggapan bahwa ada perbedaan status dan kekuasaan diantara orang-orang dalam organisasi.
-      Memiliki intelektual yang kaku
-      Menolak adanya perubahan.
-      Paham ini cocok untuk tugas-tugas yang sangat terstruktur dan sangat ketat dengan peraturan.



3.    Paham Orientasi Prestasi
-      Dikemukakan oleh Mc Clelland.
-      Menurut paham ini, ada 3 karakteristik sifat kepribadian seseorang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi, antara lain :
* Pertama    :    mereka secara pribadi ingin bertanggung jawab atas keberhasilan penyelesaian suatu tugas.
* Kedua       :    mereka lebih senang dengan tingkat resiko yang moderat, karena menurutnya untuk mendapat keberhasilan tantangan adalah realistik.
* Ketiga       :    Slalu ingin segera mendapat umpan balik dari prestasi.
Senin, 25 Oktober 2010
 


4.    Introversi (Introverson) dan Ekstroversi (extroversion)
-        Introversi adalah sifat kepribadian seseorang yang cenderung menghabiskan waktunya dengan dunianya sendiri dan menghasilkan kepuasan atas pikiran dan perasaannya.
-        Ekstroversi adalah kepribadian yang cenderung mengarahkan perhatiannya pada orang lain dan kejadian dilingkungan dan menghasilkan kepuasan dari stimulus lingkungan.

MOTIVASI
Pengertian dan Proses Timbulnya Motivasi Seseorang
Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu.
Proses timbulnya motivasi :
Pertama      :     munculnya suatu kebutuhan yang belum terpenuhi
Kedua         :     mencari  cara-cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Ketiga         :     mengarahkan perilakunya ke arah pencapaian tujuan yang didukung oleh kemampuan, ketrampilan, maupun pengalamannya.
Keempat     :     penilaian prestasi dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain  (atasan) tentang keberhasilannya dalam mencapai tujuan.
Kelima        :     imbalan atau hukuman yang diterima atau dirasakan tergantung kepada evaluasi atas prestasi yang dilakukan.
Keenam      :     akhirnya seseorang menilai sejauh mana perilaku dan imbalan telah memuaskan kebutuhannya.

Proses Timbulnya Motivasi Seseorang
Kemampuan, ketrampilan, pengalaman
Kebutuhan yang belum terpenuhi
1
Mencari dan memilih cara-cara untuk memuaskan kebutuhan
2
Perilaku yang diarahkan pada tujuan
3
Menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi
7
Imbalan atau hukuman
5
Evaluasi prestasi
4
Kepuasan
6
 














Teori – Teori Motivasi
1.   Teori Kepuasan (Content theories), yang berkaitan dengan faktor yang ada dalam diri seseorang yang memotivasinya
2.   Teori Proses (Process Theories), berkaitan dengan bagaimana motivasi itu terjadi atau bagaimana perilaku itu digerakkan.

Jenis – Jenis Teori Motivasi

Jenis

Karakteristik
Teori
Teori Kepuasan
Berkaitan dengan faktor-faktor yang membangkitkan atau memulai perilaku
1.   Teori Hirarkhi Kebutuhan
2.   Teori ERG
3.   Teori dua faktor
4.   Teori kebutuhan akan prestasi

Teori Proses
Berkaitan dengan bagaimana perilaku digerakkan, diarahkan, didukung atau dihentikan
1.   Teori pengharapan
2.   Teori keadilan
3.   Teori penguatan
4.   Teori penetapan tujuan
5.    

TEORI KEPUASAN (CONTENT THEORIES)
1.   Teori Hirarkhi Kebutuhan
Dikemukakan oleh Maslow, bahwa manusia ditempat kerjanya di motivasi oleh suatu keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam diri seseorang.
Teori ini didasarkan pada tiga asumsi dasar sbb:
a.    Kebutuhan manusia tersusun dari hirarkhi kebutuhan yang paling dasar s/d kebutuhan paling tinggi tingkatannya.
b.    Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dimana hanya kebutuhan yang belum terpuaskan yang dapat menggerakkan perilaku.
c.     Kebutuhan yang lebih tinggi sebagai motivator, apabila kebutuhan yang lebih rendah sudah terpenuhi.
Atas dasar asumsi diatas, hirarkhi kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebagai berikut :
1.   Kebutuhan Fisiologi (Physiological Needs)
Kebutuhan yang mendasar, seperti makanan, minuman, perumahan dan lain-lain
2.   Kebutuhan Rasa Aman (Security Needs)
Selasa, 26 Oktober 2010
Kebutuhan ini meliputi : keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan kerja. Jaminan hari tua.

3.   Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Kebutuhan untuk berinteraksi sama lingkungannya, seperti kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi, dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain
4.   Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Kebutuhan untuk ingin dihormati, dihargai, pengakuan atas kemampuan dan keahlian.
5.   Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs)
Berkaitan dengan proses pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang.

TEORI ERG
-        Dikemukakan oleh Clayton Alderfer
-        Kebutuhan manusia memiliki 3 hirarkhi yaitu : kebutuhan akan eksistensi (existence needs), kebutuhan akan keterikatan (relatedness needs) dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs).

1.   Kebutuhan Eksistensi
Kebutuhan ini sama dgn kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman dari Maslow.
2.   Kebutuhan Akan Keterikatan
Kebutuhan ini sama dengan kebutuhan sosial dari Maslow
3.   Kebutuhan Pertumbuhan
Kebutuhan yang meliputi semua kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan potensi seseorang termasuk kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan dari Maslow.

Teori ERG didasarkan pada 3 proporsi pokok, yaitu :
1.   Semakin kurang masing2x tingkat kebutuhan dipuaskan, semakin besar keinginan untuk memuaskannya.
2.   Semakin dipuaskannya kebutuhan yang lebih rendah maka semakin kuat keinginan utk memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
3.   Semakin rendah tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dipuaskan, semakin rendah tingkat kebutuhan yang dinginkan (needs frustration)
Penerapan teori hirarkhi kebutuhan dari Maslow
Hirarkhi kebutuhan
Faktor-faktor umum
Faktor-faktor organisasi
1.   Kebutuhan fisiologis
a.   Makanan
b.   Minuman
c.   Perumahan
d.   sex
a.  gaji
b.  kondisi kerja yang menyenangkan
c.  kafetaria
2.   kebutuhan rasa aman
a.   keamanan
b.   stabilitas
c.   perlindungan
d.   jaminan
a.  kondisi kerja yang aman
b.  jaminan sosial
c.  keamanan kerja
d.  pensiun
3.   kebutuhan sosial
a. persahabatan
b. kasih sayang
c.  rasa saling memiliki
a.   mutu supervisi
b.   kelompok kerja yang erat
c.    perkumpulan kerja
4.   kebutuhan penghargaan
a. penghargaan
b. status
c.  pengakuan
d. dihormati
a.   bonus
b.   piagam penghargaan
c.    jabatan
d.   tanggung jawab
e.   pekerjaan itu sendiri
5.   kebutuhan aktualisasi diri
a. perkembangan
b. prestasi
c.  kemajuan
a.   prestasi dalam pekerjaan
b.   kesempatan untuk berkreasi
c.    tantangan tugas
d.   kemajuan dalam organisasi


TEORI DUA FAKTOR
Dikemukan oleh Herzberg yang dihasilkan dari suatu penelitian terhadap 200 orang akuntan dan insinyur. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan 2 faktor, adalah :
1.   Ekstrinsik (extrinsc job conditions)
Pekerjaan yang apabila kondisi itu tidak ada menyebabkab ketidakpuasan karyawan yang disebut dissatisfiers atau hygiene factors, karena kondisi atau faktor-faktor tersebut dibutuhkan minimal untuk menjaga adanya ketidakpuasan. Faktor-faktor ini berkaitan dengan keadaan pekerjaan (job contex) yang meliputi faktor-faktor : gaji, jaminan pekerjaan, kondisi kerja, status, kebijakan perusahaan, kualitas supervisi, kualitas hubungan antar pribadi dengan atasan, bawahan dan sesama pekerja, jaminan sosial.
2.   Sejumlah kondisi instrinsik pekerjaan (intrinsic job conditions)
Yang apabila kondisi tersebut ada dapat berfungsi sebagai motivator yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik tetapi jika kondisi faktor-faktor tersebut tidak ada, tidak akan menyebabkan ketidakpuasan. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan isi pekerjaan yang disebut dengan nama faktor pemuas (satisfiers). Faktor-faktor pemuas tersebut adalah : prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan-kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

Teori Dua Faktor dari Herzberg

Kontinum Motivator
Pekerjaan yang menawarkan               pekerjaan yang menawarkan
Sedikit tantangan, prestasi,         tantangan, prestasi dan
Dan kemajuan                            kemajuan
0                                                                                      +
                    (Tidak memuaskan)                                        (memuaskan)

Kontinum hygiene
Pekerjaan yg kurang baik            pekerjaan yang memberikan
Dalam hal pemberian upah.                   Upah, keselamatan,kondisi kerja
0
-
jaminan sosial                            dan jaminan sosial


(Tidak memuaskan)          (bukan tidak memuaskan/netral)

Teori dua faktor memprediksi bahwa perbaikan dalam motivasi hanya akan nampak jika tindakan manager tidak hanya dipusatkan pada kondisi ekstrinsik pekerjaan tetapi juga pada faktor kondisi instrinsik pekerjaan itu sendiri.
TEORI KEBUTUHAN MC CLELLAND
Mc Clelland meneliti tiga jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan akan prestasi (nAch), kebutuhan akan afiliasi (nAff) dan kebutuhan akan kekuasaan (nPow)
1.    Kebutuhan Akan Prestasi (nAch)
Ada tiga karakteristik dari orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi
-        Memiliki rasa tanggung jawab yang tingi terhadap pekerjaan
-        Cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung resikonya.
-        Memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.
2.    Kebutuhan Akan Afiliasi (nAff)
Merupakan suatu keinginan untuk melakukan hubungan yang bersahabat dan hangat dengan orang lain.
Adapun ciri-ciri orang yang mempunyai kebutuhan ini antara lain :
-        Memiliki suatu keinginan yang kuat untuk mendapaykan restu dan ketentraman dari orang lain.
-        Cenderung menyesuaikan diri dengan keinginan dan norma orang lain yang ada dilingkungannya.
-        Memiliki suatu perhatian yang sungguh-sungguh terhadap perasaan orang lain.
Orang-orang yg memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi cenderung :
a.   Bekerja dengan orang lain
b.   Memiliki tingakt kehadiran yang tinggi
c.   Akan berprestasi dalam situasi di mana ada dukungan personal dan moral.
3.    Kebutuhan Akan Kekuasaan (nPow)
Suatu kebutuhan untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain dan bertanggung jawab kepadanya. Adapun ciri-cirinya :
a.   Keinginan untuk secara langsung terhadap orang lain.
b.   Keinginan untuk mengendalikan terhadap orang lain.
c.   Adanya suatu upaya untuk menjaga hubungan pimpinan – pengikut.

TEORI PROSES
Dalam teori proses difokuskan pada bagaimana motivasi itu terjadi. Sejumlah teori proses yang akan dibahas adalah teori keadilan, teori pengharapan, teori penguatan dan teori penetapan tujuan.
1.       Teori Keadilan
Menurut J Stacy Adam dalam teori keadilan tentang motivasi mengemukakan : manusia di tempat kerja menilai inputnya dalam hubungannya dengan pekerjaan dibandingkan dengan hasil yang ia peroleh.
Bila persepsi seseorang menganggap bahwa imbalan atau hasil yang ia peroleh tidak sesuai dengan usahanya atau input yang ia berikan pada organisasi, maka mereka termotivasi untuk menguranginya.
Dalam teori ini, masukan (input) meliputi faktor-faktor seperti : tingkat pendidikannya, keahlian, upaya, masa kerja, kepangkatan dan produktifitas. Sedangkan hasil (outcomes) adalah semua imbalan yang dihasilkan dari pekerjaan seseorang seperti : gaji, promosi, penghargaan, prestasi dan status.

Teori Keadilan

Karyawan A

Karyawan B
Hasil (H) :
1.   Gaji
2.   Promosi
3.   Penghargaan
4.   Status
Hasil (H) :
1.   Gaji
2.   Promosi
3.   Penghargaan
4.   Status
Masukan (M) :
1.   Keahlian
2.   Pengalaman/masa kerja
3.   Kepangkatan
4.   Pendidikan
5.   Produktifitas
Masukan (M) :
1.   Keahlian
2.   Pengalaman/masa kerja
3.   Kepangkatan
4.   Pendidikan
5.   Produktifitas
                       Hasil A
Contoh
Karyawan A
                       Masukan A
   Hasil B
   Masukan B

HA/MA > HB/MB
(Tidak adil)
Perilaku
Meningkatkan input
HA/MA  =  HB/MB
(adil)
Kepuasan
HA/MA  <  HB/MB
(Tidak adil)
Perilaku
Menuntut kenaikan hasil atau mengurangi input
 








2.  Teori Pengharapan (Expectancy Theory)
Teori pengharapan telah dikembangkan sejak tahun 1930an oleh Kurt Levin dan Edward Tolman.
Teori pengharapan disebut juga teori valensi, teori instrumentalis. Ide dasar dari teori pengharapan adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya.
Variabel-Variabel Kunci Dalam Teori Pengharapan
1.   Usaha (effort)
2.   Hasil (outcome)
3.   Hasil Tingkat kedua (second-level outcome)
4.   Pengharapan (expectancy)
5.   Instrumentalitas (instrumentality)
6.   Valensi (valence)
7.   Model teori pengharapan

STRES DI DALAM ORGANISASI
Pengertian stres  :  pengalaman yang bersifat internal yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis dalam diri seseorang sebagai akibat dari faktor lingkungan eksternal, organisasi atau orang lain (Szilagyi 1990).

Gejala adaptasi umum (general adaption syndrome)
Menurut Dr. Hans Selye ada 3 tingkatan yang berbeda dari respon seseorang terhadap stres yaitu:
1.   Tahap peringatan dini/alarm
2.   Tahap perlawanan (resistance)
3.   Tahap peredaan (exhaustion)

Sumber stres di tempat kerja
1.   Faktor lingkungan
2.   Faktor kerja kelompok
3.   Faktor organisasi
4.   Faktor karier

Cara mengatasi stres
Secara individual
Secara organisasi
-     Meningkatkan keimanan
-     Melakukan meditasi dan pernapasan
-     Melakukan kegiatan olah raga
-     Melakukan releksasi
-     Dukungan sosial dari teman2x dan keluarga
-     Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan
-      Melakukan perbaikan iklim organisasi
-      Melakukan perbaikan thd lingkungan fisik
-      Menyediakan sarana olah raga
-      Melakukan analisis dan kejelasan tugas
-      Mengubah struktur dan proses organisasi
-      Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan
-      Melakukan restrukturisasi tugas
-      Menerapkan konsep manajemen berdasarkan sasaran

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS KELOMPOK
Kelompok didefinisikan sebagai 2 orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.
Kelompok dibagi 2 :
1.    Kelompok Formal :
-      Kelompok komando adalah Kelompok yaqng ditentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan tugas2x rutin organisasi.
-      Kelompok tugas suatu kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu.
2.    Kelompok Informal
-      Kelompok persahabatan, merupakan kelompok yang terbentuk karena adanya kesamaan2x tentang sesuatu hal.
-      Kelompok kepentingan, merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama.

Alasan-alasan terbentuknya kelompok
1.    Keamanan
2.    Afiliasi
3.    Kekuasaan
4.    Status
5.    Pencapaian tujuan



Tahap-tahap perkembangan kelompok
1.    Tahap orientasi
2.    Konfrontasi
3.    Deferensiasi
4.    Kolaborasi

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YG MENENTUKAN PRESTASI KELOMPOK
1.    Strategi organisasi
2.    Struktur wewenang
3.    Peraturan
4.    Sumber-sumber organisasi
5.    Proses seleksi
6.    Penilaian prestasi dan sistem imbalan
7.    Budaya organisasi
8.    Faktor lingkungan fisik

SUMBER-SUMBER INTERN ANGGOTA KELOMPOK
1.    Kemampuan
2.    Karakteristik kepribadian

STRUKTUR KELOMPOK
1.    Kepemimpinan formal
2.    Peran
-      Konflik peran
-      Identitas peran
-      Persepsi peran
3.    norma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar