PENGERTIAN
DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Pengertian organisasi
adalah :
suatu sistim yang terdiri dari pola
aktifitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang ulang oleh
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi
mempunyai 4 unsur :
-
Sistem
- Pola
aktifitas
- Sekelompok
orang
- Tujuan
Pengertian
perilaku keorganisasian
Ilmu yang mempelajari tentang interaksi
manusia dalam organisasi yang meliputi studi secara sistimatik tentang
perilaku, struktur dan proses didalam organisasi.
Tingkatan
analisis dalam perilaku keorganisasian
1.
Tingkat individu
Kejadian2x yang terjadi
dalam organisasi dianalisis dalam hubungannya dalam perilaku seseorang.
2.
Tingkat kelompok
Perilaku kelompok
dipengaruhi aturan2x kelompok dan nilai yang dianut oleh kelompok itu
individu
|
|
kelompok
|
organisasi
|
Faktor lingkungan
|
Faktor lingkungan
|
|
3.
Tingkat organisasi
Organisasi lebig sekedar
penjumlahan individu2x maupun kelompok tetapi kejadian2x yang terjadi dalam
struktur organisasi yaitu struktur dan posisi seseorang dalam organisasi
membawa pengaruh pada setiap interaksi sosial dalam organisasi.
Karakteristik – karakteristik perilaku
keorganisasi
Perilaku keorganisasian dipusatkan pada
3 karakteristik :
1.
Perilaku, fokusnya adalah perilaku individu
dalam organisasi
2. Struktur,
berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi.
3. Proses, berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara
anggota organisasi. Proses organisasi meliputi komunikasi, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan dan kekuasaan.
Selasa, 28 september 2010
|
Sumbangan
beberapa bidang ilmu terhadap perilaku keorganisasian
1. Ilmu psikologi : memberi
sumbangan terhadap perilaku keorganisasian terutama dalam hal pemahaman tentang
perilaku individu dalam masyarakat.
2. Ilmu sosiologi : membahas
tentang sistem sosial dan interaksi manusia dalam suatu sistem sosial.
3. Ilmu antropologi : mempelajari
tentang interaksi antara manusia dan lingkungannya.
4. Politik, Sejarah dan ekonomi
Sumbangan ilmu politik terutama dalam proses
mempengaruhi, pengalokasian wewenang dan pengelolaan konflik.
Ilmu sejarah terutama ttg sejarah pemimpin2x
besar masa lalu atas keberhasilan dan kegagalannya.
Ilmu ekonomi memberi pilihan mengambil
keputusan ketika dihadapkan akan sesuatu pilihan.
Tujuan
mempelajari perilaku keorganisasian
1. Memahami
perilaku yang terjadi dalam organisasi
2. Meramalkan
kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi
3. Mengendalikan
perilaku
Senin, 18 Oktober 2010
|
KEPRIBADIAN
·
Pengertian
dan Teori Kepribadian
Ada beberapa teori
tentang beberapa kepribadian meskipun suatu teori tentang kepribadian tidak ada
yang dianggap paling baik dan benar, karena untuk kondisi tertentu suatu teori mungkin
lebih baik dalam menjelaskan perilaku atau meramalkan respon seseorang tetapi
dalam kondisi lain mungkin ada teori lain yang lebih baik dalam menjelaskan
respon seseorang.
·
Teori
Psikoanalistis (Psychoanalytic Theory)
Dikemukakan
oleh Sigmund Preud, bahwa kepribadian itu mempunyai 3 komponen atau sistem yang
berbeda yaitu :
1. Komponen
Kepribadian Id
-
Komponen kepribadian yang paling dasar dan
yang paling dahulu berkembang semasa kanak-kanak.
-
Merupakan bagian dari kepribadian yang
mengandung kata hati untuk menghasilkan kepuasan dan mengejar kesenangan.
- Dapat
diibaratkan sebagai kawah yang mendidih yang penuh dengan keinginan-keinginan
yang segera ingin dipuaskan tanpa mempertimbangkan apakah keinginan tersebut
apabila dilaksanakan melanggar norma atau tidak.
2.
Komponen Kepribadian Ego
-
Merupakan bagian dari sistem kepribadian
yang bertindak sebagai penengah dalam hal terjadi pertentangan antara id dengan
superego.
- Ego
berupaya untuk memuaskan id tetapi tidak melanggar norma-norma masyarakat.
3.
Komponen Kepribadian Super ego
-
Merupakan bagian dari sistem kepribadian
yang diserap selama manusia itu tumbuh dan merupakan gudang nilai-nilai dari
diri seseorang.
·
Teori
Pemenuhan (Fulfillment Theory)
-
Dikemukakan oleh Carl Rogers (tahun
1902-1987) dan Abraham Maslow (1908-1970)
-
Didasarkan pada suatu premis bahwa manusia
hanya memiliki satu dasar kekuatan yang secara terus menerus mendorongnya ke
arah pemenuhan aktualisasi diri.
-
Sifat yang sebenarnya dari kepribadian
manusai adalah berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuannya
sejalan dengan tuntutan dari masyarakat.
·
Teori
Konsistensi
-
Kognitif berkaitan dengan pikiran,
pengharapan, sikap, pendapat dan persepsi.
-
Teori ini menganggap bahwa tidak ada sifat
bawaan lahir dari manusia.
-
Teori ini disebut dgn teori konsistensi
dikarenakan orang selalu mencoba mempersepsikan dunia atau lingkungan di
sekitarnya, dan mengembangkan sikap, perilaku yang sesuai dengan tuntutan dari
lingkungannya.
-
Salah satu teori konsistensi yg paling
populer disebut dengan teori disonansi kognitif, menurutnya kita memiliki suatu
keinginan untuk mempertahankan konsistensi sikap kita, pengalaman dan perilaku
kita.
- Kalau
terjadi ketidaksesuaian, kita terdorong untuk memperbaikinya.
Selasa, 19 Oktober 2010
|
ATRIBUT-ATRIBUT
KEPRIBADIAN
1.
Daerah
Pengendalian (Locus of Control)
-
Berkaitan dengan sejauh mana seseorang
merasa yakin bahwa tindakannya akan mempengaruhi imbalan yang akan diterimanya.
-
Dibedakan menjadi 2 :
* pengendalian internal
Adalah kepribadian
dimana seseorang percaya bahwa ia mengendalikan apa yang terjadi padanya.
* pengendalian eksternal
Adalah kepribadian
dimana keyakinan seseorang bahwa apa yang terjadi padanya dikendalikan oleh
kekuatan dari luar seperti keberuntungan dan nasib.
-
Daerah pengendalian ini sebagian besar
ditentukan oleh pengalaman masa lalu.
2. Paham Otoritarian
-
Paham ini beranggapan bahwa ada perbedaan
status dan kekuasaan diantara orang-orang dalam organisasi.
-
Memiliki intelektual yang kaku
-
Menolak adanya perubahan.
-
Paham ini cocok untuk tugas-tugas yang
sangat terstruktur dan sangat ketat dengan peraturan.
3. Paham Orientasi Prestasi
-
Dikemukakan oleh Mc Clelland.
-
Menurut paham ini, ada 3 karakteristik sifat
kepribadian seseorang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi, antara
lain :
* Pertama : mereka
secara pribadi ingin bertanggung jawab atas keberhasilan penyelesaian suatu
tugas.
* Kedua : mereka
lebih senang dengan tingkat resiko yang moderat, karena menurutnya untuk mendapat
keberhasilan tantangan adalah realistik.
* Ketiga : Slalu
ingin segera mendapat umpan balik dari prestasi.
Senin, 25 Oktober 2010
|
4. Introversi (Introverson) dan
Ekstroversi (extroversion)
-
Introversi adalah sifat kepribadian
seseorang yang cenderung menghabiskan waktunya dengan dunianya sendiri dan
menghasilkan kepuasan atas pikiran dan perasaannya.
-
Ekstroversi adalah kepribadian yang
cenderung mengarahkan perhatiannya pada orang lain dan kejadian dilingkungan
dan menghasilkan kepuasan dari stimulus lingkungan.
MOTIVASI
Pengertian dan Proses Timbulnya
Motivasi Seseorang
Motivasi
adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan
mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu.
Proses
timbulnya motivasi :
Pertama : munculnya
suatu kebutuhan yang belum terpenuhi
Kedua : mencari cara-cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Ketiga : mengarahkan
perilakunya ke arah pencapaian tujuan yang didukung oleh kemampuan,
ketrampilan, maupun pengalamannya.
Keempat : penilaian
prestasi dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain (atasan) tentang keberhasilannya dalam
mencapai tujuan.
Kelima : imbalan
atau hukuman yang diterima atau dirasakan tergantung kepada evaluasi atas
prestasi yang dilakukan.
Keenam : akhirnya
seseorang menilai sejauh mana perilaku dan imbalan telah memuaskan
kebutuhannya.
Proses
Timbulnya Motivasi Seseorang
Kemampuan,
ketrampilan, pengalaman
|
Kebutuhan yang belum terpenuhi
1
|
Mencari dan memilih cara-cara
untuk memuaskan kebutuhan
2
|
Perilaku yang diarahkan pada
tujuan
3
|
Menilai kembali kebutuhan yang
belum terpenuhi
7
|
Imbalan atau hukuman
5
|
Evaluasi prestasi
4
|
Kepuasan
6
|
Teori – Teori Motivasi
1. Teori
Kepuasan (Content theories), yang berkaitan dengan faktor yang ada dalam diri
seseorang yang memotivasinya
2. Teori
Proses (Process Theories), berkaitan dengan bagaimana motivasi itu terjadi atau
bagaimana perilaku itu digerakkan.
Jenis
– Jenis Teori Motivasi
Jenis
|
Karakteristik
|
Teori
|
Teori Kepuasan
|
Berkaitan dengan faktor-faktor yang
membangkitkan atau memulai perilaku
|
1. Teori Hirarkhi
Kebutuhan
2. Teori ERG
3. Teori dua faktor
4. Teori kebutuhan
akan prestasi
|
Teori Proses
|
Berkaitan dengan bagaimana perilaku
digerakkan, diarahkan, didukung atau dihentikan
|
1. Teori pengharapan
2. Teori keadilan
3. Teori penguatan
4. Teori penetapan
tujuan
5.
|
TEORI
KEPUASAN (CONTENT THEORIES)
1. Teori
Hirarkhi Kebutuhan
Dikemukakan
oleh Maslow, bahwa manusia ditempat kerjanya di motivasi oleh suatu keinginan
untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam diri seseorang.
Teori
ini didasarkan pada tiga asumsi dasar sbb:
a. Kebutuhan
manusia tersusun dari hirarkhi kebutuhan yang paling dasar s/d kebutuhan paling
tinggi tingkatannya.
b. Keinginan
untuk memenuhi kebutuhan dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dimana hanya
kebutuhan yang belum terpuaskan yang dapat menggerakkan perilaku.
c. Kebutuhan
yang lebih tinggi sebagai motivator, apabila kebutuhan yang lebih rendah sudah
terpenuhi.
Atas
dasar asumsi diatas, hirarkhi kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebagai
berikut :
1. Kebutuhan
Fisiologi (Physiological Needs)
Kebutuhan
yang mendasar, seperti makanan, minuman, perumahan dan lain-lain
2. Kebutuhan
Rasa Aman (Security Needs)
Selasa, 26 Oktober 2010
|
3. Kebutuhan
Sosial (Social Needs)
Kebutuhan
untuk berinteraksi sama lingkungannya, seperti kebutuhan untuk persahabatan,
afiliasi, dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain
4. Kebutuhan
Penghargaan (Esteem Needs)
Kebutuhan untuk ingin dihormati, dihargai, pengakuan
atas kemampuan dan keahlian.
5. Kebutuhan
Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs)
Berkaitan dengan proses pengembangan akan potensi yang
sesungguhnya dari seseorang.
TEORI ERG
-
Dikemukakan oleh Clayton Alderfer
-
Kebutuhan manusia memiliki 3 hirarkhi yaitu
: kebutuhan akan eksistensi (existence needs), kebutuhan akan keterikatan
(relatedness needs) dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs).
1. Kebutuhan Eksistensi
Kebutuhan
ini sama dgn kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman dari Maslow.
2. Kebutuhan Akan Keterikatan
Kebutuhan
ini sama dengan kebutuhan sosial dari Maslow
3. Kebutuhan Pertumbuhan
Kebutuhan yang
meliputi semua kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan potensi seseorang
termasuk kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan dari Maslow.
Teori ERG didasarkan
pada 3 proporsi pokok, yaitu :
1.
Semakin kurang masing2x tingkat kebutuhan
dipuaskan, semakin besar keinginan untuk memuaskannya.
2.
Semakin dipuaskannya kebutuhan yang lebih
rendah maka semakin kuat keinginan utk memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
3.
Semakin rendah tingkat kebutuhan yang lebih
tinggi dipuaskan, semakin rendah tingkat kebutuhan yang dinginkan (needs
frustration)
Penerapan
teori hirarkhi kebutuhan dari Maslow
Hirarkhi kebutuhan
|
Faktor-faktor umum
|
Faktor-faktor
organisasi
|
1.
Kebutuhan fisiologis
|
a.
Makanan
b.
Minuman
c.
Perumahan
d.
sex
|
a.
gaji
b.
kondisi kerja yang menyenangkan
c.
kafetaria
|
2.
kebutuhan rasa aman
|
a.
keamanan
b.
stabilitas
c.
perlindungan
d.
jaminan
|
a.
kondisi kerja yang aman
b.
jaminan sosial
c.
keamanan kerja
d.
pensiun
|
3.
kebutuhan sosial
|
a.
persahabatan
b.
kasih sayang
c.
rasa saling memiliki
|
a.
mutu supervisi
b.
kelompok kerja yang erat
c.
perkumpulan kerja
|
4.
kebutuhan penghargaan
|
a.
penghargaan
b.
status
c.
pengakuan
d.
dihormati
|
a.
bonus
b.
piagam penghargaan
c.
jabatan
d.
tanggung jawab
e.
pekerjaan itu sendiri
|
5.
kebutuhan aktualisasi diri
|
a.
perkembangan
b.
prestasi
c.
kemajuan
|
a.
prestasi dalam pekerjaan
b.
kesempatan untuk berkreasi
c.
tantangan tugas
d.
kemajuan dalam organisasi
|
TEORI
DUA FAKTOR
Dikemukan
oleh Herzberg yang dihasilkan dari suatu penelitian terhadap 200 orang akuntan
dan insinyur. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan 2 faktor, adalah :
1. Ekstrinsik
(extrinsc job conditions)
Pekerjaan yang apabila kondisi itu tidak ada
menyebabkab ketidakpuasan karyawan yang disebut dissatisfiers atau hygiene
factors, karena kondisi atau faktor-faktor tersebut dibutuhkan minimal untuk
menjaga adanya ketidakpuasan. Faktor-faktor ini berkaitan dengan keadaan
pekerjaan (job contex) yang meliputi faktor-faktor : gaji, jaminan pekerjaan,
kondisi kerja, status, kebijakan perusahaan, kualitas supervisi, kualitas
hubungan antar pribadi dengan atasan, bawahan dan sesama pekerja, jaminan
sosial.
2. Sejumlah
kondisi instrinsik pekerjaan (intrinsic job conditions)
Yang apabila kondisi tersebut ada dapat berfungsi
sebagai motivator yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik tetapi jika
kondisi faktor-faktor tersebut tidak ada, tidak akan menyebabkan ketidakpuasan.
Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan isi pekerjaan yang disebut dengan nama
faktor pemuas (satisfiers). Faktor-faktor pemuas tersebut adalah : prestasi, pengakuan,
pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan-kemajuan, pertumbuhan dan
perkembangan pribadi.
Teori Dua Faktor dari Herzberg
Kontinum
Motivator
Pekerjaan yang menawarkan pekerjaan yang menawarkan
Sedikit tantangan, prestasi, tantangan, prestasi dan
Dan kemajuan kemajuan
0 +
(Tidak
memuaskan) (memuaskan)
Kontinum
hygiene
Pekerjaan yg kurang baik pekerjaan yang memberikan
Dalam hal pemberian upah. Upah, keselamatan,kondisi
kerja
0
|
-
|
(Tidak
memuaskan) (bukan tidak
memuaskan/netral)
Teori dua faktor memprediksi bahwa perbaikan dalam
motivasi hanya akan nampak jika tindakan manager tidak hanya dipusatkan pada
kondisi ekstrinsik pekerjaan tetapi juga pada faktor kondisi instrinsik
pekerjaan itu sendiri.
TEORI KEBUTUHAN MC
CLELLAND
Mc
Clelland meneliti tiga jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan akan prestasi (nAch),
kebutuhan akan afiliasi (nAff) dan kebutuhan akan kekuasaan (nPow)
1.
Kebutuhan
Akan Prestasi (nAch)
Ada
tiga karakteristik dari orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi
-
Memiliki rasa tanggung jawab yang tingi
terhadap pekerjaan
-
Cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas
yang moderat dan menghitung resikonya.
-
Memiliki keinginan yang kuat untuk
memperoleh umpan balik atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.
2.
Kebutuhan
Akan Afiliasi (nAff)
Merupakan suatu
keinginan untuk melakukan hubungan yang bersahabat dan hangat dengan orang
lain.
Adapun ciri-ciri orang yang mempunyai
kebutuhan ini antara lain :
-
Memiliki suatu keinginan yang kuat untuk
mendapaykan restu dan ketentraman dari orang lain.
-
Cenderung menyesuaikan diri dengan keinginan
dan norma orang lain yang ada dilingkungannya.
-
Memiliki suatu perhatian yang
sungguh-sungguh terhadap perasaan orang lain.
Orang-orang yg
memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi cenderung :
a.
Bekerja dengan orang lain
b.
Memiliki tingakt kehadiran yang tinggi
c. Akan
berprestasi dalam situasi di mana ada dukungan personal dan moral.
3.
Kebutuhan
Akan Kekuasaan (nPow)
Suatu kebutuhan
untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain dan bertanggung jawab kepadanya.
Adapun ciri-cirinya :
a.
Keinginan untuk secara langsung terhadap
orang lain.
b.
Keinginan untuk mengendalikan terhadap orang
lain.
c. Adanya
suatu upaya untuk menjaga hubungan pimpinan – pengikut.
TEORI
PROSES
Dalam
teori proses difokuskan pada bagaimana motivasi itu terjadi. Sejumlah teori
proses yang akan dibahas adalah teori keadilan, teori pengharapan, teori
penguatan dan teori penetapan tujuan.
1. Teori Keadilan
Menurut J Stacy Adam
dalam teori keadilan tentang motivasi mengemukakan : manusia di tempat kerja
menilai inputnya dalam hubungannya dengan pekerjaan dibandingkan dengan hasil
yang ia peroleh.
Bila persepsi
seseorang menganggap bahwa imbalan atau hasil yang ia peroleh tidak sesuai
dengan usahanya atau input yang ia berikan pada organisasi, maka mereka
termotivasi untuk menguranginya.
Dalam teori ini,
masukan (input) meliputi faktor-faktor seperti : tingkat pendidikannya,
keahlian, upaya, masa kerja, kepangkatan dan produktifitas. Sedangkan hasil
(outcomes) adalah semua imbalan yang dihasilkan dari pekerjaan seseorang
seperti : gaji, promosi, penghargaan, prestasi dan status.
Teori
Keadilan
Karyawan A
|
|
Karyawan B
|
Hasil (H) :
1.
Gaji
2.
Promosi
3.
Penghargaan
4.
Status
|
Hasil (H) :
1.
Gaji
2.
Promosi
3.
Penghargaan
4.
Status
|
|
Masukan (M) :
1.
Keahlian
2.
Pengalaman/masa kerja
3.
Kepangkatan
4.
Pendidikan
5.
Produktifitas
|
Masukan (M) :
1.
Keahlian
2.
Pengalaman/masa kerja
3.
Kepangkatan
4.
Pendidikan
5.
Produktifitas
|
|
Hasil A
|
Hasil B
Masukan B
|
HA/MA >
HB/MB
(Tidak adil)
Perilaku
Meningkatkan
input
|
HA/MA =
HB/MB
(adil)
Kepuasan
|
HA/MA <
HB/MB
(Tidak
adil)
Perilaku
Menuntut kenaikan hasil atau mengurangi
input
|
2. Teori Pengharapan (Expectancy Theory)
Teori pengharapan telah dikembangkan sejak tahun 1930an
oleh Kurt Levin dan Edward Tolman.
Teori pengharapan disebut juga teori valensi, teori
instrumentalis. Ide dasar dari teori pengharapan adalah bahwa motivasi
ditentukan oleh hasil yang diharapkan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya.
Variabel-Variabel Kunci Dalam Teori
Pengharapan
1.
Usaha (effort)
2.
Hasil (outcome)
3.
Hasil Tingkat kedua (second-level outcome)
4.
Pengharapan (expectancy)
5.
Instrumentalitas (instrumentality)
6.
Valensi (valence)
7.
Model teori pengharapan
STRES
DI DALAM ORGANISASI
Pengertian stres : pengalaman yang bersifat
internal yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis dalam diri
seseorang sebagai akibat dari faktor lingkungan eksternal, organisasi atau
orang lain (Szilagyi 1990).
Gejala
adaptasi umum (general adaption syndrome)
Menurut Dr. Hans
Selye ada 3 tingkatan yang berbeda dari respon seseorang terhadap stres yaitu:
1. Tahap
peringatan dini/alarm
2. Tahap
perlawanan (resistance)
3. Tahap
peredaan (exhaustion)
Sumber
stres di tempat kerja
1. Faktor
lingkungan
2. Faktor
kerja kelompok
3. Faktor
organisasi
4. Faktor
karier
Cara
mengatasi stres
Secara individual
|
Secara organisasi
|
-
Meningkatkan keimanan
-
Melakukan meditasi dan pernapasan
-
Melakukan kegiatan olah raga
-
Melakukan releksasi
-
Dukungan sosial dari teman2x dan keluarga
-
Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan
|
-
Melakukan perbaikan iklim organisasi
-
Melakukan perbaikan thd lingkungan fisik
-
Menyediakan sarana olah raga
-
Melakukan analisis dan kejelasan tugas
-
Mengubah struktur dan proses organisasi
-
Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan
keputusan
-
Melakukan restrukturisasi tugas
-
Menerapkan konsep manajemen berdasarkan sasaran
|
PENGERTIAN
DAN JENIS-JENIS KELOMPOK
Kelompok
didefinisikan sebagai 2 orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta
saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.
Kelompok dibagi 2 :
1. Kelompok
Formal :
-
Kelompok komando adalah Kelompok yaqng
ditentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan tugas2x rutin organisasi.
-
Kelompok tugas suatu kelompok yang bekerja
sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu.
2. Kelompok
Informal
- Kelompok
persahabatan, merupakan kelompok yang terbentuk karena adanya kesamaan2x
tentang sesuatu hal.
- Kelompok
kepentingan, merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang
sama.
Alasan-alasan
terbentuknya kelompok
1. Keamanan
2. Afiliasi
3. Kekuasaan
4. Status
5. Pencapaian
tujuan
Tahap-tahap perkembangan
kelompok
1. Tahap
orientasi
2. Konfrontasi
3. Deferensiasi
4. Kolaborasi
FAKTOR-FAKTOR
EKSTERNAL YG MENENTUKAN PRESTASI KELOMPOK
1. Strategi
organisasi
2. Struktur
wewenang
3. Peraturan
4. Sumber-sumber
organisasi
5. Proses
seleksi
6. Penilaian
prestasi dan sistem imbalan
7. Budaya
organisasi
8. Faktor
lingkungan fisik
SUMBER-SUMBER
INTERN ANGGOTA KELOMPOK
1. Kemampuan
2. Karakteristik
kepribadian
STRUKTUR KELOMPOK
1. Kepemimpinan
formal
2. Peran
-
Konflik peran
-
Identitas peran
-
Persepsi peran
3. norma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar